usto the conclusion that the Qur'an is a miracle, as well as prove that the risks of Muhammad Saw is true. One of the main content of the Qur'an is the stories. Judging from the time of
Ilustrasi Orangtua Memarahi AnakTak sedikit orang tua yang menuntut putra-putrinya berbakti kepada orang tua. Tetapi dia sendiri tak paham bahwa ada pula sebutan ayah yang durhaka kepada anaknya. Jika anak durhaka nasib hidupnya sia-sia, begitupun orang tua yang durhaka kepada pada masa Umar bin Khattab ada seorang ayah yang menyeret putranya untuk dihadapkan kepada Amirul Mukminin. Di depan Umar, orang tua itu mengadukan kelakuan putranya yang tak mau menghormati dan durhaka padanya. “Mohon nasehati dia, wahai Amirul mukminin!” kata orang tua lalu menasehati anak lelaki itu. “Apa kamu tak takut kepada Tuhan-mu sebab ridha-Nya tergantung ridha orang tuamu.” Tak disangka-sangka anak itu berbalik tanya “Wahai Khalifah! Apa di samping terdapat perintah anak berbakti kepada orang tua, terdapat juga ajaran orang tua bertanggung jawab kepada anaknya?”.Umar bin Khattab menjawab “Ya, benar ada! Seharusnya seorang ayah menyenangkan dan mencukupi nafkah istri sekaligus ibu dari putra-putrinya, memberikan nama yang baik kepada putra-putrinya, serta mengajari putra-putrinya Al-Quran dan ajaran agama lainnya.”Mendengar penjelasan Amirul Mukminin, anak laki-laki itu membalas “Jika demikian, bagaimana aku berbakti kepada ayahku? Demi Allah, ayahku tak sayang kepada ibuku yang diperlakukan tak ubahnya seorang hamba sahaya. Sekali-kalinya dia mengeluarkan uang untuk ibuku, sebanyak 400 dirham untuk menebus ibuku. Dia juga tak menamaiku dengan nama yang baik Aku dinamai ayahku dengan nama “Juala” Jadian. Dia juga tak mengajariku mengaji, satu ayat pun!”Seketika itu Umar bin Khattab berpaling, matanya memandang tajam ke arah orang tua anak itu, sambil berkata “Kalau begitu bukan anakmu yang durhaka, tetapi kamulah orang tua durhaka!”Jadi, ayah yang durhaka tanda-tandanya adalah 1 tidak menyayangi secara lahir-batin istri yang menjadi sumber belajar pertama kali anak kandungnya. 2 berkata kasar dan tidak memanggil putra-putrinya dengan sebutan yang baik. 3 tidak mendidik putra-putrinya dengan pendidikan yang baik dan bermanfaat untuk masa depan al-Qayyim al-Jauzi dalam kitab “Tuhfat al-Maudud” juga pernah berkata “Barangsiapa menyia-nyiakan pendidikan yang berguna untuk masa depan anaknya dan putra-putrinya dibiarkan begitu saja, maka sungguh dia menjadi orang tua yang paling merugi. Kebanyakan anak menjadi rusak moralitasnya disebabkan faktor orang tua yang menyia-nyiakan pendidikan anaknya. Akibatnya anak itu tak berkembang akal pikirannya dan tak mendatangkan manfaat di masa depannya untuk kedua orangtuanya.”Oleh sebab itu, sebagai orang tua, terutama ayah, sepatutnya mencurahkan pikiran, tenaga, dan finansialnya untuk masa depan serta pendidikan buah hatinya. Berapa banyak yang dicurahkan orang tua untuk putra-putrinya semua adalah bernilai sedekah dan akan dilipatgandakan oleh Allah dari tulisan M. Ishom el-Saha Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Banten
4 Kisah Dakwah 25 Rasul Aktivitas siswa : a. Membaca kisah dakwah 25 Rasul kepada umat manusia terdahulu. b. Merumuskan pelajaran yang baik dan pelajaran yang buruk dari kisah tersebut. c. Merumuskan hal-hal yang dapat kalian terapkan dalam kehidupan kalian. d. Membuat paparan yang menarik kemudian mempresentasikan.
Sebagai gambaran bagaimana beratnya balasan orang yang melukai perasaan ibu, pernah ada seorang sahabat namanya Alqamah. Ia seorang yang sangat taat kepada Allah, tekun beribadah, tak pernah tertinggal puasa dan shalatnya. Tak terkecuali zakat dan sedekahnya. Namun, di penghujung hayatnya, ia kesulitan mengucapkan kalimat Lā ilāha illallāh. Setelah dilaporkan dan ditelusuri oleh Rasulullah saw, Alqamah masih memiliki seorang ibu yang sudah tua dan hatinya pernah terluka gegara sikapnya. Menurut sang ibunda, Alqamah terlalu lebih perhatian dan lebih mementingkan istrinya ketimbang ibunya. Itulah sebabnya, saat sakaratul maut, lidah Alqamah kelu tak bisa mengucap kalimah thayyibah. Untungnya, Rasulullah saw. segera memintakan ampunan kepada sang ibunda untuk Alqamah. Demi membuka pintu maaf sang ibunda, beliau sempat meminta para sahabat mengumpulkan kayu bakar untuk membakar Alqamah. Mendengar demikian, jiwa keibuan ibunda Alqamah pun bangkit dan hatinya pun luluh. Ia merasa tidak tega jika harus melihat jasad sang anak dibakar hidup-hidup di depan mata. Hingga akhirnya ia rela memaafkan Alqamah daripada melihat jasadnya hangus terbakar api. Rasulullah saw menyampaikan kepada sang ibunda, “Duhai ibu, api akhirat jauh lebih pedih ketimbang api dunia.” Setelah dimaafkan, Alqamah pun dengan mudahnya menghembuskan nafas terakhir seraya mengucap kalimah Lā ilāha illallāh. Lihat Syekh Zainuddin al-Malaibari, Irsyadul-Ibad, halaman 91. Seorang Alqamah saja yang taat ibadah kepada Allah, berada di ambang kematian su’ul khatimah, bagaimana dengan orang yang durhaka kepada Allah dan orang tua? Bagaimana orang yang terus membangkang dan selalu menyakiti perasaan orang tua? Sungguh ini pelajaran berharga bagi siapa pun yang masih memiliki sikap buruk kepada orang tuanya. Sekaligus pelajaran bagi siapa pun yang menginginkan kematian husnul khatimah. Di momen Hari Ibu ini, marilah kita sama-sama mengubah sikap buruk kita kepada orang tua, terlebih kepada ibu kita. Doakan yang terbaik jika mereka sudah tiada. Bahagiakanlah mereka. Jika belum mampu membahagiakan, setidaknya jaga sikap dan perkataan kita agar tidak melukai perasaan mereka. Sebab, balasan dan ancamannya sangatlah berat dan merugikan kita di dunia dan akhirat. Wallahu alam. Ustadz Tatam Wijaya, alumnus Pondok Pesantren Raudhatul Hafizhiyyah Sukaraja-Sukabumi, Pengasuh Majelis Taklim “Syubbanul Muttaqin” Sukanagara-Cianjur, Jawa Barat.
KataSalah al-Khalidi dalam karangannya yang lain: "Cerita dan sebutan al-Quran mengenai umat terdahulu, kisah-kisah dan berita mengenai mereka bukan dengan cara pendetilan huraian. Al-Quran tidak mendetilkan tentang masa, atau tempat, atau watak, atau memperincikan cerita.
RangkumanBAB 9 BAB 9 (Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan Guru. 1.Hormat dan Patuh kepada Orang Tua Terdapat dalam Q.S An-Nisa/4:36 yang arinya "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun.Dan berbuat baik lah kepada Orang Tua,Karib,Kerabat,anak anak yatim,orang orang miskin,tetangga dekat dan tetangga jauh,teman sejawat,ibnu sabil dan hamba sahaya yang
TafsirQS. Al-Hajj (22) : 46. Oleh Kementrian Agama RI. Orang-orang musyrik Mekah yang mendustakan ayat-ayat Allah, dan mengingkari seruan Nabi Muhammad ﷺ sebenarnya mereka sering melakukan perjalanan antara Mekah dan Syiria, serta ke negeri-negeri yang berada di sekitar Jazirah Arab. Mereka membawa barang dagangan dalam perjalanan melihat bekas-bekas reruntuhan negeri umat-umat yang dahulu
Dalamalquran terdapat berbagai kisah umat terdahulu, baik yang ingkar, maupun yang taat kepada allah swt. benar benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan dan sesungguhnya orang orang yang durhaka ( kepada allah dan rasulnya ) benar benar berada dalam nereka . ( QS. Al-Infithar 13-14 ) Ada beberapa dusta yang akhir-akhir ini
Olehkarena itu, janganlah kita termakan isu-isu dusta yang dibuat oleh orang-orang Syiah, Mu'tazilah, dan para orientalis sehingga kita membenci sejarah emas pendahulu kita. Yang buruk dari bagian sejarah mereka, kita katakana itu buruk, namun kita tidak melupakan jasa-jasa baik mereka. Disusun oleh Nurfitri Hadi Artikel www.KisahMuslim.com
PiAvf1. ifsvkb6i5l.pages.dev/187ifsvkb6i5l.pages.dev/215ifsvkb6i5l.pages.dev/357ifsvkb6i5l.pages.dev/87ifsvkb6i5l.pages.dev/77ifsvkb6i5l.pages.dev/377ifsvkb6i5l.pages.dev/26ifsvkb6i5l.pages.dev/150ifsvkb6i5l.pages.dev/336
kisah umat terdahulu yang dusta dan durhaka